Kulon Progo, 3 Oktober 2024 – Komunitas Belajar (Kombel) Galaksis SMAN 1 Galur menggelar kegiatan berbagi praktik baik dengan tema “Pentingnya Komunitas Belajar SMA dan Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Muatan Kompetensi Sosial Emosional (KSE).” Kegiatan yang berlangsung Kamis lalu ini diikuti oleh 32 peserta, terdiri dari penyelenggara, narasumber, dan guru-guru dari berbagai latar belakang.

Kepala SMAN 1 Galur, Ibu Tentrem Lestari, S.Pd, M.Pd, menyampaikan dukungannya yang penuh terhadap program ini. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa kegiatan komunitas belajar (kombel) ini adalah langkah penting untuk mendorong profesionalisme guru dan meningkatkan kapasitas mereka dalam menghadapi tantangan pendidikan yang terus berkembang.

“Kombel ini sangat bermanfaat bagi pengembangan kompetensi guru, tidak hanya dalam hal akademik, tetapi juga dalam hal sosial-emosional. Harapan saya, para guru SMAN 1 Galur dapat lebih profesional, kreatif, dan inovatif setelah mengikuti kegiatan ini, serta mampu mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi yang akan membawa manfaat nyata bagi para siswa,” ujar Ibu Tentrem.

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan semacam ini harus terus dilakukan secara berkelanjutan. “Melalui program ini, kami ingin membangun budaya belajar yang kolaboratif dan positif di sekolah, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pendidikan dan hasil belajar siswa secara menyeluruh,” imbuhnya.

Kegiatan ini diisi dengan sesi berbagi praktik baik antara guru-guru peserta. Dalam sesi tersebut, para narasumber menyampaikan materi yang sangat relevan dengan tema kegiatan. Ibu Elviera, S.T., sebagai narasumber pertama, memaparkan tentang pentingnya kolaborasi dalam pengembangan komunitas belajar. “Dalam komunitas belajar, kita bisa saling mendukung dan memperkaya pengalaman satu sama lain. Kolaborasi ini sangat penting untuk menciptakan inovasi dalam pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa,” jelasnya.

Pemateri kedua, Ibu Aprilita, S.Pd., membahas tentang pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana mengintegrasikan KSE dalam modul ajar. “Penting bagi kita untuk memahami bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda. Dengan penerapan pembelajaran berdiferensiasi, kita dapat menyesuaikan metode pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa, sehingga mereka dapat belajar secara maksimal,” paparnya.

Salah satu peserta, Bapak Arif Rahman Hakim, S.Or., guru PenjasOrkes SMAN 1 Galur, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Saya sangat terinspirasi oleh praktik-praktik yang dibagikan dalam Kombel ini. Kami belajar bagaimana menyusun modul ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa, serta cara mengintegrasikan KSE untuk menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan efektif. Ini jelas akan meningkatkan kualitas pengajaran kami,” ujarnya.

Peserta lain, Ibu Ibnu Bekti, S.Pd., guru Bahasa Jawa, juga mengungkapkan antusiasmenya. “Saya merasa sangat terbantu dengan kegiatan ini, terutama dalam hal penyusunan modul ajar yang berdiferensiasi. Ini penting agar kita bisa menjawab tantangan pendidikan di era sekarang, yang menuntut guru untuk lebih fleksibel dalam memberikan pengajaran. Kombel Galaksis ini benar-benar membantu kami untuk menjadi lebih kreatif dan adaptif,” katanya.

Harapan besar dari kegiatan ini adalah agar guru SMAN 1 Galur semakin memahami pentingnya komunitas belajar sebagai wadah pengembangan diri dan meningkatkan profesionalisme mereka. Selain itu, guru diharapkan mampu mengimplementasikan modul ajar berdiferensiasi dengan muatan KSE, sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan lebih responsif terhadap kebutuhan siswa.

Dengan semangat “Aktif, Kreatif, dan Sinergis,” Kombel Galaksis berkomitmen untuk terus mendorong budaya belajar yang progresif di SMAN 1 Galur. “Teruslah belajar dan berinovasi, bapak ibu guru hebat! Kegiatan ini hanyalah awal dari upaya kita untuk menjadikan pendidikan di SMAN 1 Galur semakin berkualitas dan berdaya saing,” pungkas Ibu Tentrem dalam penutupannya.